Kabupaten Tasikmalaya
Mediatasik.com. Asisten Pemerintahan Setda Kabupaten
Tasikmalaya H. Ahmad Muksin, S.H.,MM, membuka acara diskusi Program Pemahaman
Wawasan Kebangsaan (WASBANG) dengan tema ”Melalui Kegiatan Peningkatan
Nilai-Nilai Luhur Bangsa Kita Tingkatkan Persatuan Dan Kesatuan Bangsa” yang
diselenggarakan di Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten
Tasikmalaya Jalan Pemuda Kota Tasikmalaya, Selasa (27/2/18).
Kegiatan diskusi diikuti oleh, Pengurus Forum
Pembauran Kebangsaan (FKP) Kabupaten Tasikmalaya dengan narasumber Asisten
Pemerintahan Setda Kabupaten Tasikmalaya, Ahmad Muksin,, S.H, M.M., Staf Ahli
Bidang Bidang Pemerintahan dan Hukum Drs. Roni A Syahroni, MM., dan Kepala
Bidang Diseminasi Informasi dan Statistik Dinas Komunikasi dan Informatika
Kabupaten Tasikmalaya Abdul Naseh, S.IP, M.Si.
H. Ahmad Muksin mengatakan, menyikapi kondisi sosial
masyarakat saat ini yang sedang diuji dengan berbagai permasalahan antara lain
merebaknya pemberitaan palsu atau hoax, isu intoleransi, dan merebaknya
kekerasan terhadap ulama di beberapa daerah, masyarakat perlu menyikapinya dengan
mengedepankan prinsip kehati-hatian, menumbuhkan sikap rasa memiliki daerah dan
menjaga kehormatan daerah. Dengan cara itu, apapun isu dan kejadian di
lingkungan kita, akan dapat dihadapi dengan baik.
“Wilayah
Kabupaten Tasikmalaya jangan sampai terpengaruh kejadian-kejadian negatif yang
ada, cepatlah bermusyawarah agar situasi jangan sampai semakin keruh. Hindari
perpecahan diantara kita, hati-hati perpecahan itu akan dimanfaatkan orang yang
tidak bertanggungjawab,‘ katanya.
Lebih lanjut, Terkait tahun politik di tahun 2018,
Ahmad muksin mengimbau, agar seluruh elemen masyarakat dapat menjaga
kondusifitas secara optimal untuk menjaga ketentraman dan keamanan masyarakat.
”Mari kita bersama-sama menjaga kondisi sosial politik agar tidak menggangu
sendi-sendi kerukunan antara umat yang selama ini telah terjaga dengan baik.
Berikan pemahaman yang baik kepada masyarakat agar mereka dapat menjaga
kerukunan dengan mengedepankan nilai toleransi dan kebersamaan antar umat, “
lanjutnya.
Sementara itu, Roni A Syahroni, mengatakan sebagai
bangsa kita dianugrahi keberagaman, untuk menjaga persatuan dan kesatuan, ada 4
pilar yang harus kita jaga bersama yaitu menjaga Pancasila sebagai dasar
negara, menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), melaksanakan
Undang-Undang Dasar 1945 sebagai landasan konstitusonal, dan melestarikan
Bhineka Tunggal Ika yang menjadi fitrah dari bangsa Indonesia, katanya.
Abdul Naseh mengimbau, agar masyarakat cerdas dalam
menggunakan media sosial terutama dalam mengantisipasi beredarnya berita hoax.
Menurutnya, hoax dapat kita kenali dari beberapa hal yang melekat kepadanya
yaitu sumber beritanya berasal dari pihak yang tidak dapat dipercaya karena
tidak ada tautan ke sumber resmi yang tidak jelas siapa penanggungjawabnya,
apakah perorangan, lembaga atau lainnya. Agar masyarakat menyikapi berita yang
beredar di media sosial dengan tabayyun atau mengkaji kebenaran sebuah berita
atau informasi.
“Budaya tabayun membuat kita dapat memastikan apakah
berita yang disampaikan hoax atau tidak dengan cara langsung bertanya kepada
sumber utama, jika mendapatkan kesulitan maka kita dapat mendeteksi dengan
melihat alamat situs dan pengelolanya. Situs hoax biasanya mencantumkan kantor,
nomor telepon, dan identitas pengelola yang piktif.
Dewan Pers Indonesia telah melakukan verifikasi
terhadap situs berita online yang ada,
data yang ada pada Dewan Pers itu dapat dijadikan acuan apakah isi berita yang
disajikan sudah memenuhi standar kaidah jurnalistik sesuai aturan pers yang
berlaku, “ himbaunya. (mdt. 1-2).
0 komentar:
Posting Komentar