Kabupaten
Tasikmalaya
Mediatasik.com. Pemerintah
Daerah Kabupaten Tasikmalaya menerima kunjungan kerja dari Pemerintah Kota
Banda Aceh Provinsi Aceh yang dipimpin oleh Wakil Waliokota Banda Aceh Drs. H.
Zainal Arifin di Gedung Negara Pendopo Lama Kabupaten Tasikmalaya, (4/4/2018).
Kedatangan
rombongan disambut oleh Asisten Administrasi Umum Kabupaten Tasikmalaya H. Atik
Sobari, SH, MH., Staf ahli Bupati Tasikmalaya Bidang Kemasyarakatan dan Sumber
Daya Manusia Drs.Iing Faridz Khozin, M.Si. Turut hadir, Ketua Forom Kerukunan
Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Dr. H. Edeng Zainal Abidin dan Ketua Majelis
Ulama (MUI) Kabupaten Tasikmalaya KH. Uta Wijaya.
Kunjungan kerja tersebut dilaksnakan dalam rangka bertukar pengalaman terkait upaya-upaya pencegahan pendangkalan akidah dan penanganan penyakit masyarakat.
Menurut Wakil
Walikota Banda Aceh Zainal Arifin, di Banda Aceh Paska diterapkannya Syariat
Islam dalam pemerintahan, telah banyak kemajuan yang dicapai, tetapi di sisi
lain terjadi tantangan dalam lingkungan sosial antara lain munculnya fenomena
Lesbian Gay Bisek dan Transgender (LGBT), anak punk, Pekerja Seks Komersial
(PSK) Online dan maraknya penggunaan narkoba di kalangan anak muda.
“Alhamdulilah
kami telah berhasil mencapai kondisi keamanan yang semakin kondusif, kami
melaksanakan Syariat Islam yang Rahmatan Lil Alamin, kondisi wilayah kami telah
benar-benar aman, jika ada anggapan Aceh itu masih tidak aman, kami pastikan
itu tidak benar. Saat ini kami membutuhkan masukan dari Pemerintah Kabupaten
Tasikmalaya untuk mengatasi masalah penyakit sosial di tengah masyarakat kami,
“kata Zainal Arifin.
Menanggapi
persoalan tersebut, Staf ahli Bupati Tasikmalaya Bidang Kemasyarakatan dan
Sumber Daya Manusia Drs.Iing Faridz Khozin, M.Si., menjelaskan, berdasarkan
pengalaman, Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya melaksanakan penanganan masalah
penyakit sosial dengan mengedepankan kerjasama seluruh elemen masyarakat,
terutama dengan mengikutsertakan ulama di dalamnya.
“Terdapat 840
Pesantren yang tersebar di 39 Kecamatan Kabupaten Tasikmalaya, kami maksimalkan
keberadaan pesantren sebagai benteng pertahanan moral masyarakat. Alhamdulilah
masalah sosial dapat kami atasi, “jelas Iing.
Iing
menambahkan, dalam membina generasi muda Pemerintah Daerah Kabupaten
Tasikmalaya melaksanakan program pendidikan yang berbasiskan Pendidikan Agama
Islam seperti program magrib mengaji dan program Ajengan Masuk Sekolah (AMS).
Dalam kesempatan tersebut diagendakan peninjauan ke lapangan ke Pondok Pesantren Suryalaya Kecamatan Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya untuk melihat secara langsung tempat rehabilitasi korban narkoba, tambah Iing. (mdt. 1-2).
Dalam kesempatan tersebut diagendakan peninjauan ke lapangan ke Pondok Pesantren Suryalaya Kecamatan Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya untuk melihat secara langsung tempat rehabilitasi korban narkoba, tambah Iing. (mdt. 1-2).
0 komentar:
Posting Komentar