Kabupaten
Tasikmalaya
Mediatasik.com. Diantara
hikmah peristiwa Isra Mi’raj yang dialami oleh Nabi Muhammad SAW adalah
diterimanya secara langsung perintah Shalat lima waktu dari Allah SWT untuk
disampaikan kepada umatnya. Perintah shalat merupakan ibadah yang sangat
penting, melalui pengamalan shalat seorang hamba dapat mencapai derajat
yang terpuji di hadapan Allah SWT, demikian sambutan Wakil Bupati Tasikmalaya yang
dibacakan oleh Staf Ahli Bupati Tasikmalaya Bidang Pemerintahan dan Hukum
Drs.Roni Syahroni MM., pada acara Peringatan Isra Mi’raj Tingkat Kabupaten
Tasikmalaya yang berlangsung di Masjid Agung Baiturrohman Kabupaten Tasikmalaya.
Kamis (26/4/18)
Kegiatan
tersebut di isi dengan tabligh Akbar sebagai penceramah K.H Jeje Abdul Aziz,
dan dihadiri oleh para kepala SKPD di
Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah
Kabupaten Tasikmalaya, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tasikmalaya,
dan para warga pengajian Masjid Baiturrohman.
Sementara itu, Roni
mengatakan, Peristiwa Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW sarat dengan berbagai
peristiwa simbolis. Berbagai bentuk pengalaman yang dialami oleh Nabi Muhammad
SAW selama perjalanan Isra Mi’raj itu dimaksudkan dan diperlihatkan oleh Allah
SWT kepada Nabi Muhammad SAW agar beliau mampu memahami sebagian dari
tanda-tanda kekuasaannya dan kebesarannya. Pengalaman tersebut kemudian disampaikan
kepada umatnya agar direnungkan dan dipetik hikmahnya, sehingga umatnya mampu
meraih martabat lebih tinggi di sisi Allah SWT.
Melalui
peringatan Isra Mi’raj kaum muslimin dan muslimat dapat bersama-sama
memantapkan pelaksanaan shalat. “Peningkatan kualitas shalat perlu dipelihara,
sehingga setiap muslim dapat merasakan shalat sebagai kebutuhan yang harus
dipenuhi, bukan sebatas kewajiban yang senantiasa ditunaikan, “ katanya.
Roni
menambahkan, diantara pesan moral yang terkandung dalam pelaksanaan shalat
adalah terciptanya secara nyata sebuah bentuk masyarakat yang penuh dengan
nilai kebersamaan, kesatuan, keadilan, kejujuran, kesantunan, kasih sayang, dan
persaudaraan.
“Jika shalat
dilaksanakan dengan khusuk dan benar, maka akan mengantarkan kita pada
keteraturan, ketertiban, kedisiplinan,dan istikomah dalam menjalankan proses
kehidupan sehari-hari. Sebab dalam shalat terdapat prinsip keteraturan dan
ketepatan dalam dimensi waktu maupaun cara geraknya. Ibadah shalat juga
mengandung makna kebersamaan, dan jamaah wajib mentaati, mematuhi, pimpinannya
yaitu imam, “ tambah Roni. (mdt
1-2).
0 komentar:
Posting Komentar