Kota Tasikmalaya
Mediatasik.com. Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Tasikmalaya menggelar Sosialisasi Rancangan proyek perubahan pelayanan inseminasi buatan melalui pembuatan SOP dan Sistem Informasi Populasi Ternak di Kota Tasikmalaya (SIPOTEKO), yang dilaksanakan di Aula BPP Cipedes Kec. Cipedes Kota Tasikmalaya.(14/11/2019).
Mediatasik.com. Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Tasikmalaya menggelar Sosialisasi Rancangan proyek perubahan pelayanan inseminasi buatan melalui pembuatan SOP dan Sistem Informasi Populasi Ternak di Kota Tasikmalaya (SIPOTEKO), yang dilaksanakan di Aula BPP Cipedes Kec. Cipedes Kota Tasikmalaya.(14/11/2019).
Sekitar 60 peserta mengikuti sosialisasi pembuatan SOP dan Sistem Informasi Populasi Ternak di Kota Tasikmalaya (SIPOTEKO). Adapun sebagai narasumber H. Cecep Kustiawan SP. MP, Kasi Perbibitan dan Produksi Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan pada Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Tasikmalaya dalam rangka pendidikan dan pelatihan.
Target peningkatan populasi ternak tahun 2018 adalah sebesar 9,8 % dari tahun sebelumnya. Angka tersebut didapat dari jumlah populasi ternak tahun 2018 adalah sebanyak 2.041.256 ekor meningkat sebanyak 7,7 % jika dibandingkan dengan angka tahun 2017 yang mencapai angka 1.893.778 ekor.
H. Cecep dalam penjelasannya mengatakan, Peningkatan populasi ternak menjadi indikator dalam keberhasilan kinerja sektor peternakan. Beberapa kegiatan yang diharapkan dapat menambah populasi ternak di Kota Tasikmalaya dengan melalui Inseminasi Buatan (IB).
Inseminasi Buatan (IB) adalah salah satu bentuk bioteknologi dalam bidang reproduksi ternak yang memungkinkan manusia mengawinkan ternak betina yang dimilikinya tanpa perlu seekor pejantan utuh.
Inseminasi atau deposisi semen ke dalam saluran reproduksi ternak betina merupakan salah satu langkah dalam kegiatan inseminasi buatan. Inseminasi/ deposisi semen harus dilaksanakan pada saat yang tepat, yaitu pada saat ternak betina sedang dalam puncak berahi.
Inseminasi/ deposisi semen pada ternak mamalia besar (sapi, kerbau) dilakukan dengan metode recto-vaginal, jelasnya. (mdt1/2).
0 komentar:
Posting Komentar