Rabu, 17 Januari 2018

Sekda Berikan Medali kepada Atlit PORPEMDA yang Berprestasi


Kabupaten Tasikmalaya
Mediatasik.com. Upacara Hari Kesadaran Nasional Tingkat Kabupaten Tasikmalaya yang dilaksanakan di Halaman Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Tasikmalaya. Upacara yang diikuti oleh Para Kepala SKPD di Lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Tasikmalaya, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, dan para pegawai Negeri Sipil (PNS) yang bertugas di Kompleks Perkantoran Sukapura Kabupaten Tasikmalaya, Rabu (17/1/18).

Sambutan Bupati Tasikmalaya yang disampaikan Sekretaris Daerah Kabupaten Tasikmalaya, Drs.H.Abdul Kodir,.M.Pd., mengatakan, pengharapan masyarakat kepada peningkatan kualitas pelayanan publik sangat besar. Aparatur Sipil Negara (ASN) berkewajiban untuk menjawab keinginan  masyarakat dengan memberikan pelayanan publik secara cepat, mudah, terjangkau, terukur, dan menghindari praktek pungutan liar, katanya.

Sementara itu, Bupati menegaskan, terkait Pilkada Serentak yang akan dilaksanakan pada tanggal 27 Juni 2018, bupati mengharapkan peran serta para ASN dalam menyosialisasikan berlangsungnya Pilkada serentak 2018.

"Plkada serentak tahun 2018 merupakan pesta demokrasi bagi 171 daerah di seluruh Indonesia, Masyarakat Kabupaten Tasikmalaya yang telah memiliki hak pilih dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat, harus menjadi contoh bagi daerah lainnya dengan mendatangi Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada  waktunya sehingga dapat mendongkrak partisipasi masyarakat, " tegasnya.

Selesai Upacara, Sekretaris Daerah Kabupaten Tasikmalaya, secara simbolis memberikan medali kepada perwakilan atlet yang berptestasi pada ajang Pekan Olah Raga Pemerintah Daerah (Porpemda) ke 13 tingkat Jawa Barat tahun 2017 di Kabupaten Bandung, (mdt).
Share:

Ratusan Sopir Demo

Kota Tasikmalaya
Mediatasik.com. Ratusan sopir Angkutan kota (Angkot) menggelar demo di Balekota Tasikmalaya dan Gedung DPRD. Rabu (17/1/2018).

Aksi demo para sopir menuntut penolakan angkutan online yang menurutnya telah merugikan mereka.

Para sopir menolak menaikkan penumpang, sebagai bentuk protes terhadap keberadaan angkutan online. Karena angkutan berbasis online itu juga dianggap merebut lahan pendapatan para sopir konvensional.

Menurut salah seorang pengemudi Wawan menuturkan, dengan adanya aksi itu berdampak kepada masyarakat yang kerap menggunakan jasa transportasi umum. Seperti para siswa sekolah dan para penumpang umum, tuturnya (mdt)
Share:

Selasa, 16 Januari 2018

Walikota: yang Penting UMKM Kita Bantu

 Kota Tasikmalaya
Mediatasik.com. Kegiatan Penyerahan sertifikat tanah bagi usaha micro kecil, yang dilaksanakan di Gedung Serbaguna Pemerintah Kota Tasikmalaya. acara dihadiri oleh Walikota Tasikmalaya Drs. H. Budi Budiman. (16/1/2018).

Kepala Dinas Koperasi, UMKM dan Indag H. M. Firmansyah mengatakan, mudah-mudahan dengan jumlah 1000 sertifikat pertama tahun ini bisa selesai. Sementara untuk penyerahan tahap awal sekitar 300 sertifikat.
Kepada warga yang mendapatkan sertifikat agar bisa dimanfaatkan sebaik mungkin. Dan saya mengucapkan terimakasih kepada BPN, karena kalau prosesnya secara pribadi terkadang ada halangan, dan proses mungkin akan lama. Mohon dapat dimanfaatkan untuk usaha mikro, Insya Alloh Kota Tasikmalaya kedepannya akan lebih maju.

Kadis menghimbau, kepada yang belum memiliki izin untuk usaha mikro kecil agar segera dibuatkan, himbaunya.

Sementara itu, Walikota dalam wawancaranya menyampaikan, kita punya aset tetapi tidak punya sertifikat, maka sertifikatnya dari pemerintah. Sebanyak 1000 sertifikat khusus untuk UMKM, jadi tidak melihat kaya atau miskin yang penting UMKM kita bantu, skala prioritas, yang penting prioritas dulu mana yang punya potensi sehingga ini akan mengurangi beban mereka dan bisa dimanfaatkan kalau sudah punya sertifikat, pertama, merasa tenang karena keabsahan tanah sendiri. kedua, bisa dimanfaatkan/dipakai kalau mereka membutuhkan  modal kerja, bisa  ke Perbankan, BPR, kadang-kadang butuh sertifikat.

Insya Alloh tahun ini kita usulkan supaya bertambah, mudah-mudahan tahun 2020 masyarakat semua bisa bersertifikat, karena ini menyangkut masalah ekonomi sekarang ini kita lebih fokus dulu ke UMKM, karena kalau UMKM jalan itu bisa menyerap tenaga kerja. Dengan adanya pertumbuhan ekonomi dan daya saing sehingga, akan menjadi kekuatan ekonomi yang ada di daerah Tasikmalaya. jadi permasalahan permodalan ini minimal bisa kita bantu salah satunya, mereka punya sertifikat yang bisa dimanfaatkan. (mdt). 
Share:

Senin, 15 Januari 2018

Kantor Bank Sinarmas Syari'ah Di Resmikan Walikota


Kota Tasikmalaya
Mediatasik.com. Kantor Bank Sinarmas Syariah diresmikan Walikota Tasikmalaya Drs. H. Budi Budiman, yang beralamat di Jalan Yudanegara nomor 39 Kota Tasikmalaya. (15/1/2018).

Branch Manager Bank Sinarmas Syariah Tasikmalaya, Tia Agustina menjelaskan,  dengan kepindahan kantornya itu, diantaranya karena hampir 90 persen nasabahnya berada di Kota Tasikmalaya. Sehingga dengan perpindahannya itu lebih mendekatkan dengan para nasabah.

Kami ini sudah 4 tahun berada di kantor lama Manonjaya. Bahkan sudah memiliki sekitar 3.800 nasabah, dan saat ini ada program baru andalan yang ingin ditawarkan di antaranya tabungan emas dan biaya umroh, jelasnya.

Tia juga menambahkan, selain kedua program tersebut ada juga program MM yakni semacam program deposito yang pada tahun lalu juga sangat menarik bagi sejumlah nasabah. Sedangkan tabungan emas dan biaya umroh itu merupakan program baru yang akan launching pada semester pertama tahun ini, tambahnya.

Dikatakannya pula, untuk meningkatkan pelayanan nasabah, ada program yang digelar empat kali dalam satu tahun sekali,  yaitu Simkom Community. Kegiatan itu adalah salah satu cara untuk mendekatkan dengan sejumlah nasabahnya, katanya. (mdt).


Share:

Jumat, 12 Januari 2018

Guru Madrasah Gelar Aksi Ke Gedung DPRD


Kota Tasikmalaya
Mediatasik.com. Ribuan guru madrasah menggelar aksi, karena di hapusnya tunjangan fungsional, dalam bentuk aksi moral yang dipusatkan di gedung DPRD Kota Tasikmalaya, (12/01/2018).

Sekitar 2893 Guru Madrasah diantaranya, PNS 265 orang, non PNS 2628, sementara 973 guru telah bersertifikasi. Sedangkan sisannya sebanyak1920 guru, yang belum mendapatkan fasilitas tunjangan, demikian yang dikatakan Asep Rizal Ansyari, Ketua Perkumpulan Guru Madrasah (PGM ) Indonesia Kota Tasikmalaya.

Menurut Ketua PGM, terjadinya perubahan PP 74 Tahun 2008 menjadi PP 19 Tahun 2017, akibatnya poin 2 hilang/di hapus, yang artinya bantuan/ tunjangan fungsional guru yang tidak seberapa turut hilang, kita mempertanyakan keadilan seperti apa yang di berikan Pemerintah kepada para Guru madrasah, katanya.

Ketua PGM Kota Tasikmalaya menyatakan sikap, menuntut untuk PP No 19 Tahun 2017, di revisi kembali, karena di nilai diskriminatif dan menghilangkan rasa keadilan bagi guru madrasah, katanya.

Ketua PGM menegaskam, akan menuntut kepada pemerintah, untuk mengembalikan pasal-pasal yang berhubungan dengan tunjangan fungsional guru madrasah, dan ke DPRD Kota Tasikmalaya, untuk dapat memperhatikan kesejahteraan mereka, tegasnya. (mdt).




Share:

Kamis, 11 Januari 2018

Budy Rachman: Awalnya Tidak Terlintas Menjadi Kadis Satpol PP dan Damkar


Kota Tasikmalaya
Mediatasik.com. Ketika ditanya soal seleksi pejabat tinggi pratama, H. Budy Rachman, S.sos., M.Si. yang awalnya menjabat sebagai Camat di Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya, hingga terpilihnya menjadi Kepala Dinas Satpol PP dan Damkar. (10/1/2018). 

H. Budy Rachman, S.sos., M.Si., memaparkan, awalnya tidak terlintas menjadi Kadis Satpol PP dan Damkar, nikmati saja sebagai camat waktu itu. Ketika kami mengikuti seleksi pejabat tinggi pratama, itupun atas motivasi dan dukungan dari para senior kami, tahap demi tahap seleksi telah kami lalui dan sampailah pada tahap interview. Kami di interview oleh panitia dari pansel pusat ataupun dari pansel tingkat kota. Ketika kami ditanya, program apa yang akan dilaksanakan seandainya saudara terpilih menjadi Kepala Dinas Satpol PP dan Damkar?, paparnya.

Sementara, H. Budy Rachman menjelaskan, mengacu kepada Peraturan Pemerintah No 6 tahun 2010 tentang Satpol PP, disitu Satpol PP mempunyai tugas yang sangat luar biasa.
Konkritnya bagaimana menyikapi daripada sikap ketertiban dan kenyamanan yang lebih baik. Contohnya, orang membuang sampah sembarangan dan dianggap itu tempat pembuangan sampah, padahal itu bahu jalan.
“Coba lakukan operasi non yustisia, yang maksudnya operasi yustisia itu operasi dari sisi pendekatan kemanusiaan dengan cara pembinaan, pemberian informasi agar masyarakat faham/tahu bahwa membuang sampah sembarangan itu tidak diperkenankan oleh regulasi daerah”.

“Karena sehebat-hebatnya pemerintah tanpa ada kerjasama dengan masyarakat itu tidak akan mendapatkan hasil yang optimal. Jadi keterlibatan masyarakat itu sangat diperlukan, tapi dalam arti untuk kepentingan umum jangan kepentingan subjektif, jadi memanfaatkan pemerintah untuk kepentingan umum”, jelasnya.

H. Budy Rachman menambahkan, kemudian juga langkah berikutnya secara konkrit, penataan penertiban pedagang kecil informal Dadaha, memang sudah jauh-jauh hari setahun yang lalu sudah direncakan dan kami lakukan.
Pasca relokasi pedagang kecil informal ke selter, itu bukan hanya tugas Dinas Satpol PP Dan Damkar, tapi dinas lainnya juga harus pro aktif dan berkesinambungan. Contoh, Disparbud bagaimana supaya para pedagang lebih nyaman penjualannya?, lalu Dinas KUKM dan Perindag, ketika sudah direlokasi, ini harus bagaimana pembinaannya kepada para pedagang?.   

Kami Satpol PP mengirimkan petugas ke lapangan untuk melakukan monitoring dari sisi ketertiban, dan itu tiap malam, jadi tidak hanya ditertibkan saja. “Bagaimana supaya para pedagang merasa nyaman untuk kelanjutannya”. Jadi yang paling berat adalah pasca relokasi kedepannya, tambahnya.

Lalu komitmen apa yang akan dilakukan kepada para pedagang? Sesuai dengan ketentuan, kita disini penegakan Perda itu ada tahapan, tahap 1 surat edaran, tahapan surat teguran 1, 2, dan 3. Pertama misalnya 10 hari, kedua teguran lagi 7 hari, ketiga teguran lagi 3 hari. Kalau semua rangkaian daripada tahapan-tahapan sudah dilalui, mau tidak mau dengan perasaan yang sangat terpaksa, karena saya juga manusia, sebetulnya kasihan kalau ada penggusuran tapi mau bagaimana. Dengan operasi yang sifatnya lebih ditekankan kepada penegakan hukum, ya kami melakukan penegakan hukum, karena prosedur harus kita lalui. Kami tidak berkonsentrasi pada PKL saja tetapi lebih kepada general people (masyarakat umum), jawabnya.
Kami berharap, mudah-mudahan masyarakat Kota Tasikmalaya kedepannya lebih baik. (Mdt. 1-2).
Share:

Rabu, 10 Januari 2018

Walikota Resmikan Penggunaan Tupping Box


Kota Tasikmalaya
Mediatasik.com. Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah (BPPRD) Kota Tasikmalaya Launching Pemasangan alat perekam data transaksi usaha, diselenggarakan di Outdoor Bioskop 21 Asia Plasa Kota Tasikmalaya.

Launching pemasangan Tupping Box langsung diresmikan oleh Walikota Tasikmalaya Drs. H. Budi Budiman, dan acara dihadiri Forum Komunikasi Pimpinan Daerah ( Forkopinda ), Kadis BPPRD Ronny Mulyawan, DPRD Kota Tasikmalaya, Polresta dan para undangan.

Pada kesempatam itu, Walikota mengatakan, dalam rangka optimalisasi pembangunan daerah Kota Tasikmalaya, sangat erat hubungannya antara penerimaan pajak dan pendapatan asli daerah (PAD).

Dengan Tupping Box sistem pelayanan pajak secara online, memberikan banyak kemudahan secara administrasi,  juga merupakan alat perekam transaksi yang terjadi, paling penting terjadi transaparansi pemerintah daerah soal pendapatan di sektor pajak, katanya.

Walikota berharap, kepada seluruh wajib pajak agar dapat mendukung program ini, sebagai bentuk aktualisasi dan implementasi kita terhadap pembangunan di Kota  Tasikmalaya.

“Pemasangan alat perekam yang hari ini kita lakukan, tentu butuh dukungan semua pihak, terutama para wajib pajak, karena potensi sektor pajak sangat mendukung program pembangunan di Kota Tasikmalaya,” harapannya. (mdt. 1-2).






Share:

Masjid Besar Ciawi Diresmikan Gubernur


Kabupaten Tasikmalaya
Mediatasik.com. Gubernur Jawa Barat H. Ahmad Heryawan meresmikan Masjid Besar Kecamatan Ciawi Kabupaten Tasikmalaya. (9/1/2018).

Pada kesempatan itu, dihadiri Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM Kab.Tasikmalaya Drs.Iing Faridz Khozin untuk mewakili Bupati Tasikmalaya.

Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM Drs.Iing Faridz Khozin melalui selulernya mengatakan,
Pembangunan masjid sebagai dedikasi atau untuk mewujudkan ketaqwaan, akan tetapi yang lebih penting lagi bagaimana caranya untuk bisa lebih memakmurkan masjid dengan melaksanakan sholat berjamaah 5 waktu, atau kegiatan-kegiatan keagamaan lainnya seperti, perayaan hari besar Umat Muslim, kajian agama, ceramah dan belajar Al Qur’an, katanya.

Iing menambahkan, Masjid juga harus dijadikan tempat untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan, tambahnya.(mdt.1-2)
Share:

Selasa, 09 Januari 2018

Walikota: Kita Harus Bisa Mencetak Wirausaha


Kota Tasikmalaya
Mediatasik.com. Seminar Dan Talkshow yang di selenggarakan di Kampus SMAN 1 Kota Tasikmalaya, (9/1/2018).
Acara dihadiri Gubernur Provinsi Jawa Barat Dr.H.Ahmad Heryawan,Lc, M.Si, Walikota Tasikmalaya Drs.H.Budi Budiman, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat DR.Ir.H.Ahmad Hadadi,M.Si, dan tamu undangan lainnya.

Walikota Tasikmalaya, dalam sambutannya mengatakan, Program kewirausahaan itu penting bagi generasi kita, bangsa kita adalah bangsa yang besar, kita punya potensi yang sangat besar, punya sumberdaya yang melimpah. Bangsa yang maju itu bangsa yang bisa menyiapkan entrepener, ini harus punya inovasi dan kreatifitas, kewairausahaan, hadir di dalam diri masing masing, ini bisa menjadi inovasi untuk kita semua,” katanya.

Walikota menambahkan, sekarang di era teknologi digital, kalau bangsa kita ingin besar harus bisa mencetak entrerprener enterprener dan wirausaha, agar bisa mempunyai kualitas dan kuantitas bagi seluruh bangsa Indonesia Khususnya warga Kota Tasikmalaya.
Di Kota Tasikmalaya industri, Pendidikan, Kreatif seni dan Budaya, harus lebih di tingkatkan lagi agar daya saing lebih kuat, tambahnya.

Walikota berharap, "untuk siswa-siswi harus lebih semangat mencetak entreprener kewirausahaan dan mencetak kreatifitas dan inovasi,” harapnya.

H.Ahmad Heryawan menyatakan .”para siswa ke depan harus mampu dan mempunyai konsep diri untuk kemajuan masa depannya, SMAN 1 ini termasuk SMAN kebanggaan di Jawa Barat, mudah mudahan kedepannya ingin membangun SMA di seluruh Jawa Barat agar jauh lebih baik lagi,” katanya.

H. Ahmad Heryawan berharap,
Pendidikan di masa depan angka partisipasi SMA sudah semakin tinggi mencapai 83% ,maka harus lebih di tingkatkan lagi agar generasi generasi masa SMA semakin lebih banyak, tidak hanya SMA saja dan harus lebih meningkatkan ke jenjang Perguruan Tinggi. Dengan SDM yang melimpah kita akan lebih maju, maju menjadi generasi yang masa depan yang lebih baik, mencetak generasi yang berkualitas dan kuantitas demi terwujudnya generasi yang lebih baik,” harapnya. (Mdt. 1-2).
Share:

Senin, 08 Januari 2018

Yusep: Waspada Terhadap Penyebaran Penyakit Difteri


Kabupaten Tasikmalaya
Mediatasik.com. Pada Upacara Pagi yang dilaksanakan di Halaman Kantor Sekterariat Daerah Kabupaten Tasikmalaya, PLT Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya Drs. H. Yusep Yustisiawandana, MM., sekaligus sebagai Inspektur Upacara, mengimbau kepada masyarakat Kabupaten Tasikmalaya untuk tetap tenang dan waspada terhadap penyebaran penyakit difteri yang saat ini sedang mewabah, Senin, (8/1/18).

Dalam sambutannya, Yusep mengatakan,  saat ini Kabupaten Tasikmalaya telah termasuk daerah dengan Kategori Luar Biasa Difteri (KLB Difteri), karena berdasarkan 7 kasus susfect difteri selama Bulan Desember 2017 satu diantaranya positif terkena penyakit difteri. “Difteri adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri yang menyerang selaput lendir pada hidung dan tenggorokan, serta terkadang dapat memengaruhi kulit manusia. Difteri termasuk penyakit menular yang dapat mengancam jiwa manusia, “katanya.

Yusep menjelaskan, pada saat ini kasus susfect difteri terus bertambah dibeberapa Kecamatan di wilayah Kabupaten Tasikmalaya, yaitu 1 orang dari Kecamatan Gunungtanjung dan 14 orang dari Kecamatan Bojongggambir yaitu dari Desa Bojongkapol, Desa Cempakasari dan Desa Kertanegla, sehingga total jumlah suspect difteri telah mencapai 21 orang terhitung dari bulan Desember 2017 hingga tanggal 5 Januari 2018, jelasnya.

Dengan kondisi KLB Difteri ini, Yusep mengharapkan dapat membantu Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya dalam membantu mencegah dan menuntaskan  penyebaran penyakit difteri yaitu, jika menemukan kondisi masyarakat dengan ciri-ciri sakit pada tenggorokan, muncul selaput berwarna  putih abu-abu pada  tenggorokan dan amandel, demam, serta leher bengkak, maka harus segera melapor pada petugas kesehatan, harapanya.

Sementara itu, menurut Yusep Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya telah melakukan langkah-langkah pengobatan para penderita difteri dan membawa sampel penderita difteri untuk diteliti lebih lanjut ke  Laboratoriun Kesehatan Daerah Provinsi Jawa Barat serta melakukan imunisasi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan.
“Khusus di Kecamatan dominan susfect difteri, akan dilakukan immunisasi masal kepada warga di lingkungan sekitar penderita difteri,” katanya. (Mdt. 1-2).
Share:

Total Tayangan Halaman

Contoh banner 2

Arsip Blog

Media Tasik